Selasa 15 Agustus 2023, 16:54 WIB
M. Ilham Ramadhan Avisena | Ekonomi
NILAI impor Indonesia pada Juli 2023 naik 14,10% dari bulan sebelumnya (month to month/mtm) yang tercatat US$17,15 miliar menjadi US$19,57 miliar. Kenaikan nilai impor tersebut banyak dipengaruhi oleh peningkatan impor minyak mentah.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, realisasi impor migas pada Juli 2023 tercatat naik 40,94% (mtm) dari US$2,22 miliar menjadi US$3,13 miliar. "Peningkatan impor migas sebesar 40,94% disebabkan meningkatnya impor minyak mentah yang naik sebesar 83,36%," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (15/8/2023).
Sementara nilai impor nonmigas pada Juli tercatat naik 10,10% (mtm) dari US$14,93 miliar menjadi US$16,44 miliar. Dua komoditas yang turut mengerek kenaikan impor nonmigas yaitu, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS 85 yang naik 17,33% (mtm) dan impor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS 84 yang naik 12,99% (mtm).
Berdasarkan penggunaannya, kata Amalia, terjadi peningkatan di seluruh sektor. Impor barang konsumsi tercatat naik 31,89% (mtm), terutama karena ada kenaikan impor kapal, perahu, dan struktur terapung, serta sayuran dan daging hewan.
Lalu impor bahan baku/penolong tercatat tumbuh 12,57% (mtm). Ini didorong oleh kenaikan impor komoditas bahan bakar mineral, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.
Adapun impor barang modal tercatat naik 11,18% (mtm). Ini dipengaruhi oleh peningkatan impor komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bahiannya, kendaraan dan bagiannya, serta instrumen optik fotografi, sinematografi, dan medis.
Secara tahunan (year on year/yoy), BPS mencatat realisasi impor Juli 2023 mengalami penurunan 8,32% dari yang sebelumnya sebesar US$21,35 miliar. Itu terjadi lantaran impor nonmigas minus 29,70% (yoy) dan impor nonmigas turun 2,69% (yoy).
Sementara secara kumulatIf pada periode Januari-Juli 2023, nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$128,30 miliar. Realisasi tersebut lebih rendah 6,71% dari periode yang sama di 2022 senilai US$137,53 miliar. (Z-2)
(Sumber: mediaindonesia.com)
