Contact Center VPTI
Extension 2 : Keuangan
Senin - Sabtu : 08:00 - 17:00 WIB
(Setelah 17:00 WIB dapat menghubungi layanan WhatsApp Center No: 081289260790)
Angga Aliya ZRF - detikFinance
Rabu, 06 Jul 2022 12:45 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) ngamuk lagi. Hari ini nilai tukar Paman Sam itu sempat tembus Rp 15.000.
Alhasil, penguatan dolar AS itu berdampak ke mana-mana. Salah satunya ke harga mainan action figure yang rata-rata harus diimpor karena produksinya di luar negeri.
"Mohon perhatian, dikarenakan dolar AS yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi, maka untuk PO (Pre Order) bulan Juli, Agustus akan mengalami penyesuaian harga," kata Pemilik Greenland Toys Andy Kurniawan Jaya dalam pesan singkat yang diterima detikcom dikutip Rabu (6/7/2022).
Kenaikannya, kata Andi, sebesar Rp 13.000 per item. Jika pesanan lebih dari satu, maka kenaikannya tinggal dikalikan jumlah pesanan.
"Jika twopack akan dihitung kali dua, namun akan tetap diusahakan serendah mungkin. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," jelas Andy.
Namun demikian ada juga toko mainan yang masih menahan harga meski di tengah lonjakan dolar AS. Seperti pengakuan Archy Fitzga Ariady pemilik A&M Toys.
"Sampai sekarang belum (naikin harga PO). Nanti lah kalau misalnya (dolar AS) Rp 15.000-nya sudah makin tinggi. Tapi mudah-mudahan sih nggak," katanya Archy kepada detikcom.
Seperti diketahui dolar AS sempat menyentuh Rp 15.010 berdasarkan data Reuters pagi tadi. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto mengungkapkan tekanan pada mata uang harus dilihat pemicunya.
Pemicu utama penyebab tekanan rupiah datang dari pasar keuangan global. Pelaku pasar global khawatir akan terjadinya perlambatan lebih jauh atas ekonomi global, bahkan khawatir bisa masuk ke kondisi resesi.
"Khususnya ekonomi AS di mana data yang terkini sepertinya mendukung terhadap kekhawatiran tersebut, sementara ancaman inflasinya terus menghantui di banyak negara," kata dia saat dihubungi, Rabu (6/7/2022).
(Sumber: Detik.com)