Agustus 2, 2022

Risiko Pendorong Inflasi, Komoditas Impor Perlu Diwaspadai

Inflasi secara bulanan pada Juli 2022 tercatat lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Choirul Anam - Bisnis.com

02 Agustus 2022  |  13:42 WIB

Faktor risiko pendorong inflasi seperti kenaikan harga berbagai komoditas impor di tengah kenaikan permintaan seiring meningkatnya mobilitas masih perlu diwaspadai.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi, mengatakan pada Juli 2022 Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,76 persen (mtm), 4,74 persen (ytd), dan 5,99 persen (yoy) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,61 persen (mtm), 3,95 persen (ytd), dan 5,30 persen (yoy).

“Inflasi secara bulanan pada Juli 2022 tercatat lebih tinggi dari bulan sebelumnya,” katanya, Selasa (2/8/2022).

Tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar, yakni kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,21 persen (mtm), transportasi 0,15 persen (mtm) dan kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,15 persen (mtm).

Berdasarkan komoditasnya, kata dia, inflasi di Kota Malang terutama didorong oleh 5 komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar, yaitu tarif uang sekolah menengah atas (SMA) dengan andil sebesar 0,12 persen (mtm), angkutan udara 0,12 persen (mtm), kue kering berminyak 0,10 persen (mtm), bawang merah 0,10 persen (mtm) dan cabai merah 0,05 persen (mtm).

Menurut dia, kenaikan tarif uang sekolah SMA seiring dimulainya tahun ajaran baru pada bulan Juli dimana pendidikan tingkat SMA mulai dikenakan biaya sementara pendidikan tingkat SD dan SMP negeri masih digratiskan oleh pemerintah.

Kenaikan angkutan udara terjadi di tengah menguatnya permintaan yang disertai lonjakan harga bahan bakar avtur. Kenaikan harga avtur dan menguatnya kurs dolar AS menyebabkan biaya perawatan pesawat meningkat.

Melalui Peraturan Menteri Perhubungan No 20/2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, pemerintah mengizinkan maskapai nasional menerapkan biaya fuel surcharge hingga 10 persen di atas tarif batas atas.

Sedangkan untuk kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit, kata dia, disebabkan hasil panen di sejumlah daerah penghasil utama di Jawa Timur mengalami penurunan. Selain itu, kenaikan harga bawang merah dipicu harga bibit bawang merah di pasaran yang tinggi.

Inflasi yang lebih tinggi, kata Samsun, tertahan oleh deflasi pada berbagai komoditas seperti minyak goreng dengan andil -0,10 persen (mtm), bayam -0,03 persen (mtm), ikan mujair -0,02 persen (mtm), pisang -0,02 persen (mtm) dan tongkol diawetkan -0,02 persen (mtm).

"Penurunan harga minyak goreng sejalan dengan kebijakan intervensi pemerintah untuk menekan harga melalui domestic market obligation," katanya.(K24)

(Sumber: Bisnis.com)

envelopefile-addphone-handsetphonemaparrow-right-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram