Contact Center VPTI
Extension 2 : Keuangan
Senin - Sabtu : 08:00 - 17:00 WIB
(Setelah 17:00 WIB dapat menghubungi layanan WhatsApp Center No: 081289260790)
Minggu, 06 Juni 2021 / 06:48 WIB
ILUSTRASI. Petugas melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di Dermaga Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, belum lama ini. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)
Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur kembali meningkat pada bulan Mei 2021. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di posisi 55,3 atau naik dari 54,6 pada bulan April 2021.
Sejalan dengan hal ini, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memprediksi impor bahan baku semestinya akan ikut meningkat. Cuma, ada syaratnya, yakni tidak terhambat oleh keterbatasan pasokan.
Saat ini, Faisal bilang, ada sedikit gangguan supply bahan baku dalam merespons kenaikan permintaan, sehingga harga dari sisi input akan mengalami inflasi.
"Efek gangguan tersebut dikarenakan permintaan bahan baku di pasar global lebih besar dibandingkan ketersediaannya," jelas Faisal kepada Kontan.co.id (4/6).
Faisal memperkirakan, peningkatan bahan baku impor yang kemungkinan masih besar adalah industri makanan, minuman dan farmasi. Selebihnya industri turunan plastik, kertas, dan juga otomotif.Â
(Sumber : kontan.co.id)