Aturan Impor Direvisi, Ini Ketentuan Lengkap Barang Bawaan dari Luar Negeri

Ketentuan pembatasan barang bawaan dari luar negeri resmi dicabut. Berikut ketentuan lengkapnya.

Dwi Rachmawati - Bisnis.com Rabu, 17 April 2024 | 07:08

Ketentuan pembatasan barang bawaan dari luar negeri resmi dicabut. Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.36/2023 bakal direvisi lagi.

Usai menuai protes dari berbagai kalangan mulai dari penumpang pesawat dari luar negeri hingga pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI, pemerintah kembali mengkaji ulang aturan pembatasan barang bawaan dari luar negeri di dalam Permendag No.36/2023 tentang Pengaturan Impor.

Teranyar, dalam rapat koordinasi terbatas yang melibatkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury,  Bea Cukai dan Kementerian Perindustrian pada Selasa (16/4/2024), menetapkan sejumlah kesepakatan untuk melakukan perubahan dalam Permendag No.36/2023.

Ketentuan Barang Kiriman TKI yang Bebas Bea Masuk

Pertama, ihwal ketentuan barang kiriman PMI akan kembali merujuk pada peraturan lama yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.141/2023. Ketentuan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman PMI dalam Lampiran III Permendag No.36/2023 akan dihapus dari beleid tersebut.

Secara detail, ketentuan barang kiriman PMI dalam PMK No.141/2023 yaitu barang impor dapat dikirim ke Indonesia oleh PMI yang tengah bekerja di luar negeri dan tidak untuk diperdagangkan. Pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman tidak diberlakukan lagi. 

Kedua, pembatasan nilai barang yang bebas bea masuk tetap diberlakukan dengan nilai sebanyak US$500 per setiap pengiriman dan paling banyak tiga kali pengiriman dalam setahun. Artinya barang kiriman PMI yang dibebaskan dari bea masuk memiliki total nilai US$1.500 per tahun atau sekitar Rp24 juta.

Ketiga, apabila nilai barang melebihi batas yang telah ditentukan, maka barang kiriman PMI tersebut akan dikenakan bea masuk sebesar 7,5% seperti yang diberlakukan pada barang impor secara umum. Namun, larangan pembatasan (lartas) tetap diberlakukan terhadap barang-barang yang memang dalam kategori dilarang impor.

Sebagaimana diketahui, sejak Permendag No.36/2023 diberlakukan banyak barang kiriman pekerja migran yang tertahan di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) pelabuhan oleh Bea Cukai. Adapun dalam lampiran III Permendag No.36/2023, terdapat sejumlah jenis dan jumlah barang kiriman PMI yang dibatasi, antara lain pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi sebanyak 5 pcs dalam kondisi baru, dan 15 pcs dalam kondisi tidak baru; barang elektronik tidak termasuk telepon seluler, laptop dan tablet sebanyak 2 pcs; barang tekstil sudah jadi lainnya sebanyak 5 pcs; alas kaki 2 pcs; kosmetik dan perbekalan kesehatan rumah tangga sebanyak 5 pcs; serta mainan anak sebanyak 4 pcs.

Mendag Zulhas mengakui bahwa ketentuan jenis dan jumlah barang kiriman PMI baru diatur dalam Permendag No.36/2023 yang merupakan perubahan dari Permendag No.25/2022 tentang pengaturan impor.

Terhitung sejak keputusan rakortas (16/4), pekerja migran berhak membawa barang dari luar negeri dan bebas bea masuk selama total nilai barang kiriman sebesar US$1.500 per tahun tanpa adanya pembatasan jenis dan jumlah barang.

"Barang yang numpuk gimana? Saya bilang tadi ada teman-teman Bea Cukai, harusnya dianggap US$1.500 dikeluarkan saja semua. Anggap saja nilainya US$1.500, tinggal diperiksa, kalau enggak ada barang terlarang, keluarkan saja," ujar Zulhas saat ditemui usai melakukan rapat terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (16/4/2024).

Ketentuan Barang Bawaan Penumpang Pesawat Dihapus dari Permendag

Selanjutnya, dalam rakortas tersebut pemerintah menetapkan bahwa selain barang kiriman PMI, pembatasan barang bawaan pribadi penumpang dari luar negeri juga akan dikeluarkan dari beleid tersebut dan sepenuhnya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. Artinya pembatasan jasa titip (Jastip) akan dicoret dari Permendag No.36/2023.

Adapun sebelumnya, pemerintah telah resmi merilis aturan khusus pembatasan terhadap 19 barang bawaan penumpang perjalanan dari luar negeri. Hal tersebut tertuang melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 36/2023 jo. No. 3/2024 dan Peraturan BPOM No. 28/2023 yang berlaku per 10 Maret 2024. 

Namun, kini pemerintah mengatakan bakal menerapkan masa transisi selama revisi Permendag No.36/2023 jo. Permendag No.3/2024. Masa transisi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kendala dan permasalahan dalam implementasi kebijakan di lapangan.

"Pembahasan dan pengaturan lebih lanjut atas perubahan Permendag No.36/2023 jo. Permendag No.3/2024 akan segera dibahas dalam Rapat Koordinasi Teknis yang melibatkan seluruh Kementerian/Lembaga terkait dan akan dikoordinasikan oleh Sesmenko Perekonomian," tulis poin akhir hasil rakortas tersebut.

(Sumber: bisnis.com)

Materi Peningkatan Layanan VPTI Komoditi Plastik Hilir

06 April 2024

Hi Sobat SCISI, Berikut kami sampaikan Materi Peningkatan Layanan VPTI Komoditi Plastik Hilir.

https://s.id/vptiplastikhilir

Impor Barang Konsumsi Meningkat 36,49% di Bulan Februari 2024

Sabtu, 16 Maret 2024 / 18:25 WIB

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

Impor barang konsumsi meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi naik 36,49% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi US$ 1,86 miliar pada Februari 2024, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 1,36 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar mengatakan, barang konsumsi yang mengalami peningkatan  antara lain serealia (HS 10) naik 164,60%. Menurutnya, ini untuk menjaga pasokan dalam negeri.

“Berikutnya, mesin peralatan elektrik dan bagiannya (HS 85) naik 118,40% dan alas kaki (HS 64) naik sebesar 87,57%,” ujarnya di Jakarta, Jumat (15/3).

Selain itu, impor barang modal juga mengalami peningkatan sebesar 18,52% YoY menjadi US$ 3,27 miliar di Februari 2024, dibandingkan Februari 2023 sebesar US$ 2,76 miliar.

Impor bahan baku penolong juga turut terkerek sebesar 12,82% YoY menjadi US$ 13,30 miliar di Februari 2024, dibandingkan Februari 2023 sebesar US$ 11,79 miliar. “Bahan baku penolong menyumbang setidaknya sekitar 72,41% dari total impor pada bulan Februari 2024,” kata Amalia.

Amalia mengungkapkan, secara bulanan impor barang konsumsi juga mengalami peningkatan sebesar 5,11% di Februari 2024.

“Barang konsumsi yang mengalami peningkatan secara mom adalah mesin peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) sebesar 77,77%, kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar 46,46%, dan mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar 30,79%,” ungkapnya.

(Sumber: kontan.co.id)

Daftar 5 Barang Impor Penumpang yang Dibatasi Bea Cukai per 10 Maret

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mar 2024 10:43 WIB

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang membatasi lalu lintas barang penumpang dari luar negeri per 10 Maret lalu.

Setidaknya ada lima barang bawaan penumpang yang mereka batasi. Pengaturan soal pembatasan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Barang bawaan yang dibatasi jumlah muatannya, yakni alat elektronik, alas kaki, barang tekstil, tas, dan sepatu.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan berlakunya Permendag tersebut akan berimbas pada kegiatan impor melalui barang bawaan penumpang.

"Peraturan ini menggeser komoditas yang pengawasan impornya secara post-border dikembalikan menjadi border," ujarnya, Senin (11/3) seperti dikutip dari Antara.

Dengan pembatasan itu, maka jumlah komoditas barang bawaan penumpang memiliki batas maksimal saat kembali pulang ke Tanah Air.

"Komoditas yang dibatasi jumlah bawaannya terdiri dari alas kaki maksimal dua pasang per penumpang, kemudian tas dua buah per penumpang, dan barang tekstil jadi lainnya maksimal lima buah per penumpang," kata Gatot.

"Selanjutnya ada alat elektronik yang setiap penumpang hanya diizinkan membawa maksimal lima unit dengan total seharga 1.500 USD, lalu telepon seluler, headset, komputer tablet, maksimal dua unit per penumpang," imbuhnya.

Ia menegaskan peraturan terbaru ini berlaku bagi seluruh penumpang perjalanan luar negeri termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan pulang ke kampung halaman.

Jika terdapat penumpang yang membawa muatan lebih banyak dari jumlah yang telah ditetapkan, Bea Cukai Bandara Soetta akan mengenakan biaya impor barang secara profesional.

"Jadi ada pembatasan barang bawaan. Kalau memang muatannya berlebih asal dia mau membayar bea masuk dan pajak dalam rangka impor, ya silakan saja," tuturnya.

Gatot pun mengimbau agar para importir memperhatikan aturan baru tersebut dan membuat perencanaan yang baik dalam melakukan kegiatan impor.

"Kepada masyarakat diimbau untuk memperhatikan berlakunya Permendag Nomor 36 Tahun 2023 ini, karena komoditas ini sangat lazim dibawa penumpang saat kembali ke Indonesia sebagai oleh-oleh atau cenderamata untuk keluarga dan kerabat," kata dia.

(Sumber: cnnindonesia.com)

Daftar Impor Pangan 2024: Beras 3,6 Juta Ton, Daging 145.000 Ton

Indonesia bakal melakukan impor sejumlah komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Berikut ini daftar impor pangan 2024.

Ni Luh Anggela - Bisnis.com

Selasa, 27 Februari 2024 | 12:05

Pemerintah kembali membuka keran impor untuk sejumlah komoditas pangan seperti beras, bawang putih, gula pasir, daging sapi dan kerbau, hingga jagung di 2024. 

Keputusan tersebut diambil pemerintah dalam rapat neraca komoditas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekon) pada 5 Februari 2024.

Berikut daftar impor pangan pada 2024:

  1. Beras

Direktur Impor Kementerian Perdagangan Arif Sulistyo mengungkapkan, pemerintah menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton.

Sebelumnya, kuota impor beras ditetapkan sebanyak 2 juta ton untuk tahun ini. Dengan adanya penambahan tersebut, maka total impor beras untuk 2024 menjadi 3,6 juta ton.

“Penambahan dari rakortas 5 Februari 2024 terdapat keperluan umum 1,6 juta ton,” kata Arif dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, dikutip dari Youtube Kemendagri, Selasa (27/2/2024).

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa minimnya produksi beras dalam negeri akibat masa tanam yang terlambat membuat pemerintah memutuskan untuk menambah kuota impor beras tahun ini. 

“Tahun ini 2 juta [ton impor beras] dan 1,6 juta. Hampir 3,6 juta [ton],” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai meninjau Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).

Kendati telah menambah kuota impor beras, pemerintah belum menerbitkan izin impor untuk kuota tambahan sebanyak 1,6 juta ton. Pasalnya, pemerintah perlu mengubah neraca komoditas tahun ini untuk dapat diajukan permohonan persetujuan impor (PI).

  1. Bawang Putih

Pemerintah menetapkan kuota impor bawang putih sebanyak 645.025 ton tahun ini. Arif menyebut, alokasi persetujuan impor yang telah terbit hingga saat ini mencapai 214.194 ton.

Tercatat, kebutuhan bawang putih per bulan mencapai 55.794 ton atau secara tahunan sebesar 669.526 ton, sementara produksi diperkirakan hanya sekitar 27.547 ton.

“Dari hasil monev tim Kemendag dan informasi dari para pelaku usaha memang masih ada stok di 2023 yang masih ada sampai dengan Februari 2024,” jelas Arif. 

Adapun pemerintah memperkirakan stok bawang putih aman dan cukup hingga momen Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, pemerintah juga mengimbau dan mendorong para importir yang telah mendapatkan alokasi PI untuk segera melakukan realisasi impor.

  1. Daging Ruminansia

Selanjutnya, daging ruminansia. Pemerintah sepakat melakukan importasi sebanyak 145.251 ton untuk konsumsi reguler di mana sebanyak 141.142 PI telah diterbitkan. 

“Jadi ini belum semua pelaku usaha mengajukan dan kami terus mendorong agar pelaku usaha yang sudah mendapatkan alokasi NK untuk komoditas daging ini segera untuk mengajukan PI-nya,” jelasnya. 

Sebanyak 5.101 PI telah diterbitkan atau keseluruhan dari total importasi untuk kebutuhan industri.

Untuk cadangan daging ruminansia pemerintah (CDRP), pemerintah sepakat menetapkan kuota sebanyak 120.000 ton, sedangkan importasi daging yang dilakukan swasta ditetapkan sebanyak 50.000 ton. 

Adapun, produksi dalam negeri diperkirakan hanya mampu mencapai 422.649 sedangkan kebutuhan nasional per tahunnya mencapai 720.375 ton.

  1. Jagung

Pemerintah telah menetapkan kuota impor jagung sebanyak 1,21 juta ton untuk kebutuhan industri, sedangkan untuk pakan ternak 750.000 ton. Adapun PI untuk kebutuhan industri maupun pakan telah diterbitkan seluruhnya.

“Kami sampaikan realisasi impor jagung kebutuhan industri ini masih relatif kecil baru 107.500 ton,” ungkap Arif.

Sementara, realisasi impor jagung untuk pakan ternak juga relatif sedikit sekitar 42.450 ton.

(Sumber: bisnis.com)

Kemendag: Penerbitan Persetujuan Impor Garam Dalam Proses Verifikasi

Kamis, 22 Februari 2024 / 19:41 WIB

Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat

Direktur Impor Kementerian Perdagangan Arif Sulistyo memastikan persetujuan penerbitan impor (PI) garam industri sedang dalam proses verifikasi. Pernyataan ini disampaikan merespon sejumlah kalangan yang mengeluhkan PI garam industri tak kunjung diterbitkan. 

Belum terbitnya persetujuan impor garam industri dinilai dapat mempengaruhi produktivitas industri dalam negeri. Khususnya, sektor makanan dan minuman yang membutuhkan pasokan garam menjelang Ramadan.

"Saat ini sedang proses verifikasi untuk penerbitan persetujuan impor, dalam waktu dekat segera akan diterbitkan," tegas Arif saat dikonfirmasi KONTAN, Kamis (22/2).

Sebelumnya, Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Krisna Gupta mengatakan, kebutuhan garam untuk kebutuhan industri makanan dan minuman (mamin) jelang Ramadan masih terkendala izin impor. 

Pasalnya, semua impor, termasuk garam, diatur oleh Permendag 25/2022 dan menggunakan neraca komoditas, sama dengan gula. Pengajuan persetujuan impor seharusnya lebih cepat. 

"Pengajuan PI gula sudah selesai, tapi garam belum. Ini yang perlu dicermati karena keduanya menggunakan aturan yang sama," jelas Krisna dalam keterangan resminya, Kamis (22/2).

Krisna menambahkan, ketersediaan garam untuk kebutuhan industri mamin, terutama menjelang Ramadan, dapat dipenuhi lewat impor mengingat terus menurunnya produksi garam lokal.

Menurutnya, produksi garam Indonesia terus menurun sejak Pandemi Covid-19, dari 2,5 juta ton di 2019 menjadi hanya sekitar 635.000 ton di 2022. Mayoritas garam Indonesia berasal dari tambak, yang tergantung pada kelembaban dan panas matahari.

Mengacu pada Statista 2022, produksi garam Indonesia sendiri masih jauh kalau dibandingkan produksi dunia yang sebanyak 290 juta ton.

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) menyebut ketersediaan bahan baku garam untuk makanan dan minuman (mamin) jelang Ramadan masih tersendat.

Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman mengungkapkan bahwa industri mamin masih butuh sekitar 600.000 ton garam impor.

"Kebutuhan garam industri sekitar 500.000 ton dari impor. Sisanya dalam negeri, kalau dalam negeri untuk kebutuhan industri mamin sekitar 400.000-an," kata Adhi saat dihubungi kontan.co.id, Kamis (22/2).

Kebutuhan garam impor untuk industri mamin dibutuhkan karena kurangnya garam produksi lokal. Adhi menyebutkan produksi garam dalam negeri sejauh ini hanya 450.000 ton.

Gapmmi tengah membahas persetujuan impor garam dengan Kementerian Perdagangan agar dapat segera diterbitkan. Sebab, kebutuhan garam jelang Ramadan akan meningkat.

(Sumber: kontan.co.id)

Neraca Dagang Januari 2024 Kembali Surplus

Sabtu, 17 Februari 2024 15:36 WIB

Neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 2,02 miliar. Surplus Januari ini terdiri dari surplus nonmigas sebesar US$ 3,32 miliar dan defisit perdagangan migas US$ 1,30 miliar.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia mencatatkan surplus neraca dagang selama 45 bulan secara beruntun dan surplus ini menopang kinerja perdagangan Indonesia ke depan. Menurut dia, surplus perdagangan Januari 2024 memperpanjang catatan surplus beruntun yang terjadi sejak Mei 2020.

"Surplus Januari 2024 merupakan perkembangan positif dan dapat menopang kinerja perdagangan luar negeri Indonesia ke depan," kata Mendag Zulkifli.

Mendag Zulkifli menjelaskan, surplus perdagangan Indonesia periode Januari 2024 disumbang beberapa negara mitra dagang. Pada periode ini, India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai sebesar US$ 1,28 miliar, diikuti Amerika Serikat US$ 0,96 miliar, dan Filipina US$ 0,63 miliar.

Surplus perdagangan Indonesia dengan India didorong komoditas bahan bakar mineral; lemak dan minyak hewan atau nabati; serta bijih, terak, dan abu logam. Sedangkan negara penyumbang defisit perdagangan terbesar pada Januari 2024 adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebesar US$ 1,12 miliar, Singapura sebesar US$ 0,64 miliar, dan Australia sebesar US$ 0,48 miliar.

Defisit dengan RRT didorong komoditas bahan bakar mineral; bijih logam, terak, dan  abu; serta logam mulia dan perhiasan atau permata. Pada Januari 2024, ekspor Indonesia mencapai US$ 20,52 miliar, turun  8,34 persen dibanding Desember 2023 (MoM) atau turun 8,06 persen dari periode yang sama tahun lalu (YoY).

Penurunan ekspor di Januari 2024 sejalan dengan turunnya ekspor nonmigas sebesar 8,54 persen dan ekspor migas sebesar 5,50 persen (MoM). "Penurunan ekspor Januari ini merupakan pola tahunan yang terjadi pada awal tahun. Namun, nilai ekspor periode Januari 2024 lebih tinggi jika dibanding periode 2020, 2021, dan 2022," ujar Mendag Zulkifli.

Di tengah penurunan ekspor, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Produk tersebut di antaranya tembakau dan rokok (HS 24) dengan kenaikan 30,57 persen, aluminium dan barang daripadanya (HS 76) 24,76 persen, kakao dan olahannya (HS 18) 15,89 persen, tembaga dan barang daripadanya (HS 74) 11,15 persen, serta lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) 10,36 persen (MoM).

Pada Januari 2024, negara mitra dagang dengan penurunan ekspor nonmigas Indonesia terdalam, antara lain Swiss turun 53,74 persen, Kanada turun 48,05 persen, Bangladesh turun 39,13 persen, Rusia turun 24,68 persen, dan Turki turun 19,73 persen (MoM). Sedangkan negara tujuan ekspor  nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi pada Januari 2024, antara lain Italia yang melonjak 139,69 persen, Polandia 77,70 persen, Spanyol 70,24 persen, Pakistan 60,53 persen, dan Mesir 53,41 persen (MoM).

Ditinjau dari kawasan, penurunan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke Asia Tengah yang turun 68,44 persen, Eropa Utara 37,93 persen, Eropa Timur 18,89 persen, Asia Barat 17,30 persen, dan Amerika Tengah 16,38 persen (MoM). Di tengah pelemahan ekspor nonmigas, beberapa kawasan tujuan ekspor justru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Kawasan tersebut antara lain Eropa Selatan naik 90,77 persen, Afrika Timur 69,77 persen, Karibia 56,13 persen, Afrika Tengah 37,49 persen, dan Afrika Utara 27,68 persen (MoM). "Meskipun RRT, Amerika Serikat, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia sebesar US$ 8,35 miliar dengan kontribusi mencapai 43,64 persen terhadap ekspor nonmigas nasional, amun, pasar ekspor nontradisional cukup potensial untuk dibidik oleh Indonesia untuk peningkatan ekspor," kata Mendag Zulkifli.

Nilai impor Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar US$ 18,51 miliar, turun 3,13 persen dibanding Desember 2023 (MoM), namun naik 0,36 persen dibanding Januari 2023 (YoY). Penurunan impor Januari 2024 disebabkan penurunan impor migas sebesar 19,99 persen di tengah kenaikan impor nonmigas sebesar 0,48 persen (MoM).

(Sumber: tempo.co)

Puluhan Ribu Ton Beras Impor Sudah Tiba di Pelabuhan Tanjung Perak

PT Pelindo Multi Terminal tercatat telah melayani bongkar muat sekitar 67.000 ton beras impor Bulog di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Lorenzo Anugrah Mahardhika - Bisnis.com

Rabu, 7 Februari 2024 | 07:15


PT Pelindo Multi Terminal atau SPMT tercatat telah melayani bongkar muat sekitar 67.000 ton beras impor Bulog di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya selama dua bulan pertama di tahun 2024.

Layanan bongkar muat beras Bulog tersebut dilakukan di Terminal Jamrud yang dikelola SPMT di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Branch Manager SPMT Terminal Jamrud Nilam Mirah, Muh Junaedhy, menjelaskan hingga awal Februari 2024, pihaknya telah melayani bongkar muat beras Bulog sekitar 67.000 ton.

“Yang dibongkar di Tanjung Perak ini dikirim untuk ke seluruh wilayah Jawa Timur, ke gudang Bulog kurang lebih di 13 kota. Jadi mulai dari Surabaya Selatan sampai Probolinggo, Madiun, Trenggalek, Banyuwangi diprosesnya disini [Tanjung Perak],” kata Junaedhy saat ditemui, Selasa (6/2/2024).

Junaedhy memperinci, dari jumlah tersebut sebanyak 41.000 ton dari 2 kapal telah selesai dibongkarmuat pada Januari 2024. Sementara itu, 2 kapal pembawa beras impor lain dengan kapasitas masing-masing sebesar 12.000 ton dan 14.000 ton saat ini tengah diproses setelah mulai bersandar di Tanjung Perak pada 1 Februari dan 3 Februari 2024.

Junaedhy mengatakan, beras impor yang dibongkar muat oleh SPMT berasal dari 2 negara, yakni Vietnam dan Thailand.

Dia melanjutkan, selain 2 kapal yang tengah diproses, SPMT juga telah memiliki antrean 4 kapal pembawa beras impor yang hendak masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak. Junaedhy mengatakan, secara keseluruhan, keempat kapal tersebut membawa kargo sebanyak sekitar 51.000 ton beras.

“Untuk Februari ini sudah ada total 6 kapal yang masih antre dan sedang bongkar muat. Jumlahnya masih bisa bertambah lagi karena setiap hari kita update,” jelasnya.

Adapun, Junaedhy menambahkan pada 2023 lalu Terminal Jamrud melayani sebanyak total 27 kapal pembawa beras impor dengan total muatan seberat 392.000 ton.

Dia menjelaskan, proses bongkar muat kapal pembawa beras ini akan bergantung pada kondisi cuaca dan besaran ruang muat atau palka pada kapal. Junaedhy menuturkan, catatan bongkar muat beras terlama di Terminal Jamrud sejauh ini adalah 15 hari dengan total muatan sekitar 24.000 ton.

“Paling lama kemarin ada 15 hari untuk 24.000 [ton]. Itu paling lama karena kondisi hujan,” lanjutnya.

Ke depannya, dia mengatakan SPMT juga akan melakukan layanan bongkar muat beras Bulog di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Meski demikian, Junaedy tidak memperinci kapan Pelabuhan Tanjung Wangi akan dipakai sebagai titik bongkar muat beras Bulog.

Sebelumnya, SPMT akan turut berperan menangani bongkar muat kargo milik Perum Bulog di seluruh Indonesia, termasuk kegiatan impor beras pada 2024.

Direktur Operasi SPMT Arif Rusman Yulianto mengatakan, tanggung jawab ini diemban setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara induk SPMT, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dan Bulog terkait layanan kegiatan jasa bongkar muat tersebut.

Dia menuturkan, SPMT akan menangani bongkar muat sebanyak 2 juta ton kuota impor beras pada 2024.

"Kami sudah mulai di Surabaya kemarin, kemudian ada juga di Jakarta, Makassar, Semarang, dan di Kijing Pontianak. Kargo-kargo Bulog itu nanti kami yang melakukan bongkar muat," kata Arif.

(Sumber: bisnis.com)

Kuota Impor Bawang Putih 2024 Naik, Kemendag Ungkap Alasannya

BISNIS.COM, 04 Feb 2024, 10:19 WIB

Penulis: Dwi Rachmawati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan kuota impor bawang butih tahun ini sebanyak 645.025 ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Budi Santoso mengakui adanya kenaikan kuota impor bawang putih tahun ini dibandingkan tahun lalu yang 561.000 ton. Menurutnya, kenaikan kuota impor bawang putih tahun ini didasari oleh faktor kebutuhan dalam negeri.

"Ya [kuota impor naik] karena kebutuhan saja," ujar Budi saat ditemui Kementerian Perdagangan, Minggu (4/2/2024).

Budi menjelaskan, kebutuhan bawang putih secara bulanan diperkirakan sebesar 55.000 ton. Sedangkan produksi bawang putih dalam negeri tahun ini, kata Budi, hanya sekitar 96.000 ton.

Adapun saat ini, Kemendag telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih sebanyak 214.000 ton. Menurutnya, masih ada importir yang belum mengajukan izin impor lantaran masih dalam proses mendapatkan rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian.

Kendati begitu, Budi mengklaim bahwa jumlah SPI bawang putih yang telah diterbitkan itu akan mencukupi kebutuhan empat bulan ke depan.

"Ini sudah terbit 214.000 ton, itu kan bisa buat 4 bulan ya," jelasnya.

Dia menambahkan, dari 214.000 ton izin impor bawang putih yang telah diterbitkan itu diperkirakan akan mulai berdatangan 1-2 minggu ke depan. Dia memastikan impor bawang putih berjalan lancar agar stok tidak terganggu.

"Nanti kalau realisasinya [impor bawang putih] enggak bagus, kita kumpulin [importir] supaya cepat [impor]. Ini kan [SPI] baru terbit minggu kemarin, ya paling 1-2 minggu baru masuk [bawang putih impot]. Kalaupun dia baru masuk sekarang, stok masih ada jadi enggak terganggu," bebernya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis, Senin (29/1/2024), Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto mengatakan, rata-rata kecukupan stok di importir, tercatat cukup sampai akhir Februari 2024

Bambang mengakui impor bawang putih perlu dipercepat. Pasalnya, China sebagai negara sumber utama bawang putih impor akan memasuki libur panjang Imlek selama 9-20 Februari 2024 dan berisiko pada macetnya transaksi perdagangan. 

"Kami sudah sampaikan ke pimpinan, semoga PI [Persetujuan Impor] diterbitkan, agar segera importir bisa percepat realisasi impornya," tutur Bambang.

(Sumber: bisnis.com)

Daftar Pembatasan Impor Baru dan Pergeseran Pembatasan Impor

Hi Sobat SCISI, Berikut kami sampaikan Daftar Pembatasan Impor Baru dan Pergeseran Pembatasan Impor berdasarkan Permendag No. 36 Tahun 2023 yang mulai diberlakukan Tanggal 10 Maret 2024.

https://s.id/pembatasanimpor